Selasa, 07 Desember 2010

langkah-langkah audit manajemen

KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT
KERTAS KERJA AUDIT
Kertas kerja audit merupakan catatan yang dibuat dari data-data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas audit.
Manfaat Kertas Kerja Audit
Setiap auditor wajib membuat KKA pada saat melaksanakan tugas audit. Manfaat utama dari KKA adalah :
1. Merupakan dasar penyusunan laporan hasil audit.
2. Merupakan alat bagi atasan untuk mereview dan mengawasi pekerjaan para pelaksana audit.
3. Merupakan alat pembuktian dari laporan hasil audit.
4. Menyajikan data untuk keperluan referensi.
5. Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit berikutnya
Begitu pentingnya KKA bagi suatu penugasan audit, maka penyusunan KKA oleh auditor harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
 Lengkap
 Bebas dari kesalahan
 Didasarkan atas fakta dan argumentasi yang rasional.
 Sistematis, bersih, mudah daipahami, dan diatur dengan rapi.
 Memuat hal-hal penting yang relevan dengan audit
 Mempunyai tujuan yang jelas
 Sedapat mungkin hindari pekerjaan yang menyalin ulang.
 Dalam setiap kertas keja harus mencantumkan kesimpulan hasil audit dan komentar atau catatan reviewer
Bentuk dan Isi Kertas Kerja Audit
Bentuk dan isi kertas kerja audit manajmen menekankan kepada bagaimana menyiapkan temua-temuan audit untuk digunakan dalam menyusun lapora audit. Secara lebih rinci, bentuk KKA pada audit manajemen adalah sebagai berikut:
1. Pada sampul KKA ditulis “ Kertas Kerja Audit” kemudian mengikuti di bawahnya:
Nama objek audit : Tulis Nama perusahaan atau unit yang diaudit
Program/aktivitas yang diaudit : Tulis program/aktivitas yang diaudit
Periode audit : Tulis Program/aktivitas yang diaudit

2. Halaman pertama KKA adalah daftar isi dari KKa tersebut
3. Halaman berikutnya secara berurutan adalah :
 Daftar simbol audit (tick mark) disertai penjelasannya
 Tembusan surat Tugas
 Progam kerja audit
 Kelompok-kelompok kertas kerja

Isi dan Pengelompokan kertas kerja disusun sebagai berikut:
Kelompok I¬ – AUDIT PENDAHULUAN, meliputi:
Subkelompok 1: Program kerja audit pendahuluan
Subkelompok 2: Hasil audit pendahuluan, meliputi:
i. Informasi umum tentang program/aktivitas yang diaudit
ii. Penelaahan berbagai peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan program aktivitas yang diiaudit
iii. Ikhtisar hasil temuan audit pendahuluan
Kelompok II—REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN, meliputi:
Subkelompok 1: program kerja audit atas review an pengujian pengendalian manajemen termasuk Internal Control Questionnaire (ICQ) yang digunakan.
Subkelompok 2: Hasil audit atas review dan pengujian Pengendalian Manajemen, melipuuti:
i. Penelaahan terhadap berbgai peraturan kebijakan yang berlaku pada objek audit.
ii. Ikhtisar hasil temuan audit atas review an pengujian pengendalian manajmen.
Kelompok III—AUDIT LANJUTAN, meliputi:
Subkelompok 1: Program kerja audit lanjutan
Subkelompok 2: hasil audit lanjutan, terdiri atas:
i. Pengembangan temuan
ii. Daftar temuan dan rekomendasi
Kelompok IV—LAPORAN HASIL AUDIT, meliputi;
Konsep laporan hasil audit dan tembusan laporan audit.
Pengorganisasian Kertas Kerja Audit
Pengorganisasian KKA harus selalu dikaitkan dengan tujuan audit utama atau subtujuan audit yang dtetapkan auditor. Pengelompokan KKA harus didasarkan pada sasaran utama yang telah ditetapkan. Untuk mempermudah pengelompokan dan untuk tujuan menunjukkan dengan jelas keterkaitan masing-masing kelompok, maka dalam penyusunan KKA perlu ditentukan system pemberian indeks dan sistem klasifikasi KKA.

PROGRAM KERJA AUDIT
Program Kerja Audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus dilakukan selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi yang ada tentang program/aktivitas yang diaudit. Ada beberapa manfaat dari penyusunan program kerja audit, antara lain:
1. Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang bisa dikomunikasikan kepada semua tim audit.
2. Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas kepada para auditor dan supervisornya.
3. Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah disetujui dan dengan standar serta persyaratan yang telah ditetapkan.
4. Dapat membantu para auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan mereka dengan ruang lingkup, tujuan serta langkah-langkah kegitan audit.
5. Dapat membantu auditor untuk mengenali sifat pekerjaan yang telah dilakukan/dikerjakan sebelumnya.
6. Dapat mengurangi kegiatan pengawasan langsung oleh supervisor.

Program kerja audit disusun untuk setiap tahapan audit yang dilakukan. Program kerja audit pendahuluan mencakup pengumpulan informasi umum tentang objek audit, cara pelaksanaan prosedur dan system operasional yang diterapkan alam perusahaan tersebut. Dalam tahap ini, auditor harus melakukan pengujian pendahuluan atas informasi iinformasi yang diperoleh untuk mengidentiifikasi aktivitas yang masih memerlukan perbaikan. Identifikasi ini disebut possible audit objective. Hasil identifikasi ini kemudian di analisis untuk menentukan informasi yang dapat berkembang menjadi tujuan audit sementara (tentative audit objective). Dari bukti-bukti sasaran sementara ini auditor kemudian menentukan dan menetapkan langkah-langkah kerja spesifik yang diperlukan untuk tahap audit berikutnya.
Pada tahap audit pengujian dan review atas pengendalian manajemen program kerja audit biasanya memuat langkah-langkah audit yang bertujuan untuk menemukan bagian-bagian yang mengandung kelemahan pada Sistem Pengendalian Manajemen yang diterpakan objek audit. langkah-langkah kerja pada tahap audit ini harus mengarahkan auditor tidak hanya memperoleh informasi tentang keandalan system pengendalian manajemen tetapi juga memperoleh bukti-bukti yang diperlukan untuk merumuskan secara tepat tujuan audit sementara menjadi tujuan audit sesungguhnya.
Sedangkan program kerja audit untuk tahap audit lanjutan, memuat langkah-langkah rinci untuk menndapatkan bukti yang cukup, material dan relevan dalam mendukung temuan-temuan yang menjdi dasar rekomendasi (perbaikan). Program kerja audit pada tahap audit ini, harus memberikan panduan kepada auditor dalam pengembangann temuan yang telah dilakukan.
Setiap program kerja audit biasanya mengandung empat hal pokok yaitu:
1. Informasi pendahuluan yang memuat:
 Informasi latar belakang mengenai program/aktivitas yang diaudit yang berguna bagi para auditordalam memahami dan melakssanakan program kerja auditnya.
 Komentar berbagai pihak yang berkompeten berkaitan dengan tujuan audit, termasuk komentar auditor sendiri.
2. Pernyataan tujuan audit, menyajikan tentang:
 Tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi dan perbaikan yang diharapkan dapat tercapai.
 Cara pendekatan audit yang dipilih.
 Pola pelaporan yang dikehendaki.
3. Instruksi-instruksi khusus.
4. Langkah-langkah kerja.
Langkah-langkah kerja memuat tentang pengarahan-pengarahan khusus pelaksanaan tugas audit, sesuai dengan tahapan auditnyya, yaiitu:
1. Audit pendahulaun meliputi:
a. Pembicaraan pendahuluan dengan objek yang diaudit.
b. Pengumpulan informasi umum, pennelaah peratuuran, evaluasi prosedur kerja, dan system opersional.
c. Tes pendahuluan atas informasi yang diperoleh guna mengidentifikasi tujuan audit sementara.
d. Pembuatan ikhtisar hasil audit pendahuluan.
2. Review dan pengujian pengendalian manajemen, meliputi:
a. Penujian pengndalian manajemen.
b. Pembuatan akhtisar hasil temuan pengujian pengendalian manajemen.
3. Audit lanjutan, meliputi:
a. Pengembangan temuan hasil penguian pengendalian manajemen.
b. Penyajian hasil audit lanjutan (daftar temuan).
c. Pembahasan temuan dengan penanggug jawab audit.
d. Pembahasan hasil audit lanjutan dengan objek audit.
e. Penyusunan rekomendasi.





PELAPORAN
Ada dua cara penyajian laporan audit manajemen, yaitu: (a) cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan audit, dan (b) cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada yang kepentingan para pembaca (pengguna) laporan hasil audit ini.
PENYAJIAN LAPORAN MENGIKUTI ARUS INFORMASI
Dalam cara ini, auditor menyajikan hasil auditnya dalam laporan berdasarkan informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan-tahapan audit yang dilakukan. Tahapn-tahapan iitu adalah sebagai berikut:
1) Pengumpulan informasi latar belakang pada tahap audit pendahuluan.
2) Menetapkan tujuan audit yang sesungguhnya baerdasarkan hasil review dan penngujian terhadap system pengendalian manajemen.
3) Pengumpulan bukti-bukti audit dan pengembangan temuan yang berkaitan dengan tujuan audit, pada tahap lanjutan.
4) Menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti audit yang berhasil dikumpulkan.
5) Merumuskan rekomendasi.
6) Menyatakan ruang lingkup audit yang telah dilakukan.
Sesuai dengan tahap audit, auditor mengorganisasikan laporan hasil auditnya berdasarkan apa saja yang dilakukan dan yang ditemukan selama melaksanakan tahapan-tahapan audit.

PENYAJIAN LAPORAN YANG MENITIKBERATKAN PADA KEPENTINGAN PENGGUNA
Penyajian dengan menggunakan cara ini menitikberatkan pada kepentingan para pengguna laporan hasil audit. Umumnya para pengguna laporan lebih berkepentingan terhadap temuan auditnya daripada bagaimana auditor melakukan audit. dengan demikian dibutuhkan penyajian laporan audit yang dapat menjawab pertanyaan pengguna laporan dengan cepat, biasanya kesimpulan atas audit yang dilakukan auditor. Dalam penyajian ini, auditor mengikuti format sebagai berikut:
a. Informasi latar belakang.
b. Kesimpulan audit disertai bukti-bukti yang cukup untuk mendukung kesimpulan audit.
c. Rumusan rekomendasi.
d. Ruang lingkup audit.
Tujuan aiudit manajemen adalah menemukan kekuranga/kelemahan dalam pengelolaan berbagai program/aktivitas dalam perusahaan,biasanya pengguna laporan lebih berkepentingan pada hasil audit yang merupakan indikasi terjadinya kekurangan/kelemahan dalam pengelolaan program/aktivitas perusahaan.

INFORMASI LATAR BELAKANG
Informasi latar belakang merupakan informasi umum tentang perusahaan dan program /aktivitas yang diaudit. Pada bagian ini auditor harus mampu memberikan gambaran umum tentang tujuan dan karakteristik perusahaan serta program/aktivitas yang diaudit, sifat, ukuran program, serta organisasi manajemennya. Pada bagian ini juga disajikan apa alasan yang mendasari dilakukannya audit manajemen.

KESIMPULAN DAN TEMUAN AUDIT
Untuk meyakinkan pengguna laporan audit, auditor harus menyajikan temuan-temuan yang diperoleh sebagai pendukung setiap kesimpulan yang dibuat. Kesimpulan dalam audit manajemen selalu dibuat berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh pada saat melakukan audit, baik itu temuan yang berhubungan dengan kriteria, penyebab maupun akibat. Dalam menyajikan temuan audit, auditor harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Juul bab harus mengidentifikasikanpokok persoalan dan sedapat mungkin juga arah dari temuan.
 Pokok-pokok setiap temuan harus diikhtisarkan secara singkat dan harus mengungkapkan kepada pengguna akan adanya uraian yang mendukung dan menjelaskan pokok-pokok temuan tersebut.
 Auditor harus menggambarkan kepada pengguna laporan tentang hal-hal yang diitemukan baik bersifat negatif maupun positif, apa penyebab, maupun akibatdari temuan tersebut.
 Dalam penyajian temuan ini audit harus mempertimbangkan dan mengevaluasi komentar para pihak-pihak yang berkaitan dengan program/aktivitas yang diaudit.
 Semua penyajian temuan harus diakhiri dengan suatu pernyataan yang menjelaskan sikap akhir auditor atas dasar pertimbangan yang matang terhadap informasi yang diperoleh.

1 komentar:

  1. Mantaapp utk dijdikan referensi tugas kampus ane jgn lupa kunjungi blog ane: www.mrdfi.net

    BalasHapus