Selasa, 07 Desember 2010

audit manajemenAUDIT PRODUKSI DAN OPERASI A. PENGERTIAN Audit produksi adalah audit yang dilakukan untuk melihat dan menilai apakah proses produkasi dan operasi telah berjalan sesuai dengan kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan, membantu mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang masih terjadi yang dapat menghambat tercapainya tujuan fungsi ini dan mencari solusi perbaikannya,. Ada beberapa alas an yang mendasari perlu dilakukannya audit ini, antara lain: • Proses produksi dan operasi harus berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. • Kekurangan/kelemahan yang terjadi harus ditemukan sehingga segera dapat diperbaiki. • Konsistensi berjalannya proses harus diungkapkan. • Berjalannya tindakan proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses. • Berjalannya tindakan korektif harus mendapat dorongan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. B. PRINSIP-PRINSIP UMUM 1. Tujuan utama audit adalah untuk menenntukan apakah proses produksi dan operasi produksi dan operasi yang berjalan saat ini sudah sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilakan konsisten dengan standar kualitas yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi bagian yang memerlukan perbaikan. 2. Auitor harus secara objektif dan sistematis mengumpulkkan dan menganalisis data yang cukup dan relevan sebagai dasar penilaian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan criteria yang telah ditetapkan. 3. Auditor harus mengklasifikasi ketidaksesuaian yang terjadi antara aktivitas produksi dan operasi dengan kebutuhan kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan membuat rekomendasi untu peningkatan. C. TUJUAN AUDIT 1. Apakah produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan planggan. 2. Apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah cermat menghubungkan antara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan denga ketersediaan sumber daya serta fasilitas yang dimiliki perusahaan. 3. Apakah strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang yang dimiliki perusahaan. 4. Apakah proses transformmasi telah berjalan secara efektif dan efisien 5. Apakah penempatan fasilitas produksi dan operasi telah mendukung berjalannya proses secara ekonomis, efektif dan efisien. 6. Apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah brjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung dihailkannya produk yang sesuai dengan kuantitas, kualitas, da waktu yang telah ditetapkan. 7. Apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dn operasi telah melaksanakan aktivitas dengan ketentuan serta aturan yang telah ditetapkan persahaan. D. MANFAAT AUDIT Manfaat dilakukannya audit produksi da operasi adalah sebagai berikut: 1. Dapat memberikan gambaran kepada pihak yang berrkepentingan tentang ketaatan dan kemampuan fungsi dan produksi dan operasi dalam menerapkan kekbijakan serta strategi yang telah ditetapkan. 2. Dapat memberikan informasi tentang usaha-usaha perbaikan proses produksi dan operasi yang telah dilakukan peruahaan serta hambatan-hambatan yang dihadapi. 3. Dapat menentukan area permasalahan yang masih dihadapi dalam mencapai tujuan produksidan operasi serta tujuan perusahaan secara keseluruhan. 4. Dapat menilai kekuatan dan kelemahan strategi produksi dan operasi serta kebutuhan perbaikannya dalam meningkatkan kontribusi fungsi ini terhadap penncapaian tujuan perusahaan. E. TAHAP-TAHAP AUDIT Tahap-tahap audit produksi d operasi meliputi: 1. Audit pendahuluan 2. Review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen 3. Audit lanjutan. 4. Pelaporan 5. Tindak lanjut. F. RUANG LINGKUP AUDIT 1. Rencana Produksi dan Operasi Rencana produksi dan operasi mengakomodasi rencana fungsi-fungsi bisnis lain, yang merupakan penjabaran dari rencana pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Rencana ini menghubungkan kebutuhan pasar atas produk yang dipersyaratkan, aktivitas pengembangan dan rekayasa, kapasitas produksi, rencana pesediaan, keuangan, ketersediaan SDM, bahan baku, dan tingkat hasil invstasi yang dipersyaratkan investor. Suatu rencana induk memuat tentang: a. Jadwal induk produksi b. Penilaian atas pengguanaan kapasitas produksi. c. Tingkat persediaan. d. Perencanaan keseimbangan lintas produksi. e. 2. Produktivitas dan Peningkatan Nilai Tambah Transformasi yang mengubah inpu menjadi output selalu diikuti dengan peningktan nilai tambah. Nilai tambah meliputi seluruh usaha dalam meningkatkan manfaat yang diperoleh baik oleh perusahaan maupun oleh pelanggan. Factor penting dalam usaha peningkatan nilai tambah adalah adanya komitmen untuk beroperasi secara efisien pada semua tingkatan dalam perusahaan. lean production, suatu metode produksi ramping, yang dikembangkan oleh produsen mampu secara signifikan member keuntungan bagi perusahaan yang menerapkannya. Keunggulan metode ini adalah didukung oleh kebijakan dan praktik produksi yang secara maksimal mengoptimalkan pengguanaan sumber daya pperusahaan untuk meningkatkan keunggulan bersaingnya, kebijakan dan praktik tersebut meliputi: 1. Penghapusan persediaan (zero inventory) 2. Tingkat cacat no (zero defect) 3. Meminimalkan kebutuhan temapat (areal) 4. Kemitraan dengan pemasok 5. Tanggung jawab pemasok 6. Meminimalkan aktivitas yang tidak menambah nilai. 7. Pengembangan angkatan kerja 8. Mencipttakan tantangan dalam bekerja 3. Pengendalian Produksi dan Operasi Pengendalian produksi dan operasi menyangkut pengamatan atas hubungan antara proses yang berjalan dengan standar (kriteria) yang telah ditetapkan. Pengamatan ini bertujuan untuk memandi proses agar tidak keluar dari standar operasi pencapaian tujuan perusahaan, agar keseimbangan antara sumber daya yang tersedia dengan permintaan total dapat diptahankan. Tujuan utama dari pengendalian produksi dan operasi meliputi tiga hal penting dalam keunggulan bersaing perusahaan, meliputi: a. Memaksimumkan Tinggkat Pelayanan Pengandalian harus menjamin bahwa pelayanan telah diberikan secara tepat. b. Meminimumkan investaasi persediaan Pengendalian harus mampu memandu seluruh aktivitas (uatam dan pendukung) manufaktur ke dalam suatu proses yang terintegrasi, sehingga proses berjalan sesuai dengan rencana dan jadawal yuang telah ditentukan. c. Efisiensi produksi dan operasi Efisiensi produksi dan operasi merupakan suatu yang mutlak dan harus menjadi budaya kerja pada setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi. Pengendalian produksi dan operasi meliputi pengendalia terhadap keseluruhan komponen dan tahapan daam proses produksi mulai dari penanganan bahan baku sampai denggan penanganan penyerahan produk jadi ke gudang. Secara rinci pengendaliantersebut meiputi hal-hal berikut ini: a. Pengendalian bahan baku Pengendalian bahan baku bertujuan untuk memastikan bahwa bahan baku yang diolah dalam proses produksi telah sesuai dengan kebutuhan standar kualitas produk yang dihasilkan. b. Penegndalian peralatan dan fasilitas produksi c. Pengendalian transformasi d. Pengendalian kualitas e. Pengenndalian barang jadi d. 4. G.


AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI
A.      PENGERTIAN
Audit produksi adalah audit yang dilakukan untuk melihat dan menilai apakah proses produkasi dan operasi telah berjalan sesuai dengan kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan, membantu mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang masih terjadi yang dapat menghambat tercapainya tujuan fungsi ini dan mencari solusi perbaikannya,.
Ada beberapa alas an yang mendasari perlu dilakukannya audit ini, antara lain:
·         Proses produksi dan operasi harus berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
·         Kekurangan/kelemahan yang terjadi harus ditemukan sehingga segera dapat diperbaiki.
·         Konsistensi berjalannya proses harus diungkapkan.
·         Berjalannya tindakan proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses.
·         Berjalannya tindakan korektif harus mendapat dorongan dan dukungan  dari berbagai pihak yang terkait.
B.      PRINSIP-PRINSIP UMUM
1.       Tujuan utama audit adalah untuk menenntukan apakah proses produksi dan operasi produksi dan operasi yang berjalan saat ini sudah sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilakan konsisten dengan standar kualitas yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi bagian yang memerlukan perbaikan.
2.       Auitor  harus secara objektif dan sistematis mengumpulkkan dan menganalisis data yang cukup dan relevan sebagai dasar penilaian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan criteria yang telah ditetapkan.
3.       Auditor harus mengklasifikasi ketidaksesuaian yang terjadi antara aktivitas produksi dan operasi  dengan kebutuhan kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan membuat rekomendasi untu peningkatan.   
C.      TUJUAN AUDIT
1.       Apakah produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan planggan.
2.       Apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah cermat menghubungkan antara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan denga  ketersediaan sumber daya serta fasilitas yang dimiliki perusahaan.
3.       Apakah strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang yang dimiliki perusahaan.
4.       Apakah proses transformmasi telah berjalan secara efektif dan efisien
5.       Apakah penempatan fasilitas produksi dan operasi telah mendukung berjalannya proses secara ekonomis, efektif dan efisien.
6.       Apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah brjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung dihailkannya produk yang sesuai dengan kuantitas, kualitas, da waktu yang telah ditetapkan.
7.       Apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dn operasi telah melaksanakan aktivitas dengan ketentuan serta aturan yang telah ditetapkan persahaan. 
D.      MANFAAT AUDIT
Manfaat dilakukannya audit produksi da operasi adalah sebagai berikut:
1.       Dapat memberikan gambaran kepada pihak yang berrkepentingan tentang ketaatan dan kemampuan fungsi dan produksi dan operasi dalam menerapkan kekbijakan serta strategi yang telah ditetapkan.
2.       Dapat memberikan informasi tentang usaha-usaha perbaikan proses produksi dan operasi yang telah dilakukan peruahaan serta hambatan-hambatan yang dihadapi.
3.       Dapat menentukan area permasalahan yang masih dihadapi dalam mencapai tujuan produksidan operasi serta tujuan perusahaan secara keseluruhan.
4.       Dapat menilai kekuatan dan kelemahan strategi produksi dan operasi serta kebutuhan  perbaikannya dalam meningkatkan kontribusi fungsi ini terhadap penncapaian tujuan perusahaan.  
E.       TAHAP-TAHAP AUDIT
Tahap-tahap audit produksi d operasi meliputi:
1.       Audit pendahuluan
2.       Review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen
3.       Audit lanjutan.
4.       Pelaporan
5.       Tindak lanjut.  
F.       RUANG LINGKUP AUDIT
1.       Rencana Produksi dan Operasi
Rencana produksi dan operasi mengakomodasi rencana fungsi-fungsi bisnis lain, yang merupakan penjabaran dari rencana pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Rencana ini menghubungkan kebutuhan pasar atas produk yang dipersyaratkan, aktivitas pengembangan dan rekayasa, kapasitas produksi, rencana pesediaan, keuangan, ketersediaan SDM, bahan baku, dan tingkat hasil invstasi yang dipersyaratkan investor.
Suatu rencana induk memuat tentang:
a.       Jadwal induk produksi
b.        Penilaian atas pengguanaan kapasitas produksi.
c.       Tingkat persediaan.
d.      Perencanaan keseimbangan lintas produksi.
e.       
2.       Produktivitas dan Peningkatan Nilai Tambah
Transformasi yang mengubah inpu menjadi output selalu diikuti dengan peningktan nilai tambah. Nilai tambah meliputi seluruh usaha dalam meningkatkan manfaat yang diperoleh baik oleh perusahaan maupun oleh pelanggan. Factor penting dalam usaha peningkatan nilai tambah adalah adanya komitmen untuk beroperasi secara efisien pada semua tingkatan dalam perusahaan.
                    lean production, suatu metode produksi ramping, yang dikembangkan oleh produsen mampu secara signifikan member keuntungan bagi perusahaan yang menerapkannya. Keunggulan metode ini adalah didukung oleh kebijakan dan praktik produksi yang secara maksimal mengoptimalkan pengguanaan sumber daya pperusahaan untuk meningkatkan keunggulan bersaingnya, kebijakan dan praktik tersebut meliputi:
1.       Penghapusan persediaan (zero inventory)
2.       Tingkat cacat no (zero defect)
3.       Meminimalkan kebutuhan temapat (areal)
4.       Kemitraan dengan pemasok
5.       Tanggung jawab pemasok
6.       Meminimalkan aktivitas yang tidak menambah nilai.
7.       Pengembangan angkatan kerja
8.       Mencipttakan tantangan dalam bekerja
3.       Pengendalian Produksi dan Operasi
Pengendalian produksi dan operasi menyangkut pengamatan atas hubungan antara proses yang berjalan dengan standar (kriteria) yang telah ditetapkan. Pengamatan ini bertujuan untuk memandi proses agar tidak keluar dari standar operasi pencapaian tujuan perusahaan, agar keseimbangan antara sumber daya yang tersedia dengan permintaan total dapat diptahankan. Tujuan utama dari pengendalian produksi dan operasi meliputi tiga hal penting dalam keunggulan bersaing perusahaan, meliputi:
a.       Memaksimumkan Tinggkat Pelayanan
Pengandalian harus menjamin bahwa pelayanan  telah diberikan secara tepat.
b.      Meminimumkan investaasi persediaan
Pengendalian harus mampu memandu seluruh aktivitas (uatam dan pendukung) manufaktur ke dalam suatu proses yang terintegrasi, sehingga proses berjalan sesuai dengan rencana dan jadawal yuang telah ditentukan.   
c.       Efisiensi produksi dan operasi
Efisiensi produksi dan operasi merupakan suatu yang mutlak dan harus menjadi budaya kerja pada setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi. Pengendalian produksi dan operasi meliputi pengendalia terhadap keseluruhan komponen dan  tahapan daam proses produksi mulai dari penanganan bahan baku sampai denggan penanganan penyerahan produk jadi ke gudang. Secara rinci pengendaliantersebut meiputi hal-hal berikut ini:
a.       Pengendalian bahan baku
Pengendalian bahan baku bertujuan untuk memastikan bahwa bahan baku yang diolah dalam proses produksi  telah sesuai dengan kebutuhan standar kualitas produk yang dihasilkan.
b.      Penegndalian peralatan dan fasilitas produksi
c.       Pengendalian transformasi
d.      Pengendalian kualitas
e.      Pengenndalian barang jadi
d.       

4.        
G.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar